Rabu, 31 Oktober 2012

CONTOH METODE PELAKSANAAN REHAB JALAN 1



I.        PEKERJAAN PERSIAPAN
  1. Penyediaan Fasilitas  seperti :
1.       Direksikeet/Kantor Lapangan
2.       Gudang
3.       Bengkel
4.       Laboratorium
5.       Mobilisasi
6.       Papan Nama Proyek
7.       Rambu-rambu Lalulintas
  1. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
a.       PCM (Pre Construction  Meeting)
b.       Field Engineering (FE)
                         
  1. Mobilisasi peralatan penunjang pekerjaan seperti :
Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.     

Urutan atau langkah dari pelaksanaan pekerjaan ini  adalah sebagai berikut :

1.       Pembongkaran Pasangan Batu
Pekerjaan pembongkaran ini dimaksudkan untuk pembongkaran pada pasangan batu lama yang sudah rusak sehingga harus diganti.
 Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·       Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui.
·       Memilih pasangan batu yang akan dibongkar.
·       Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu.
·       Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.

2.       Galain Biasa
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan pada paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu jalan dan pekerjaan lainnya.
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya adalah sebgai berikut :
1.       Asumsi pekerjaan secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah 1,20.
2.       Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
3.       Alat yang digunakan : penggalian menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong dan roda dorong dan untuk pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.
4.       Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar request dan diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui
·         Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul, singkup, belincong dan roda dorong.

3.       Baja Tulangan U 24
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan masuk ke jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
a.       Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b.       Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar rencana.
c.        Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi bagian luar baja tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau yang lainnya.

4.       Beton K-250
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan masuk desa. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan dengan kayu acuan.
1.       Beton K-250 dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran).
2.       Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
3.       Lokasi pekerjaan  disesuiakan dengan gambar rencana.
4.     Prosedur pekerjaan :
a.         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b.         Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-250 yah akan digunakan dan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c.                      Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
5.       Tahapan Pekerjaan :
·           Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan Semen.
·           Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang telah disediakan dengan alat water tank truck.
·           Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
·           Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
·           Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik (kuat tekan) beton tercapai.
·           Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium.

5.       Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air.
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Galain dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket 0,3 m3.
Tanah hasil galian diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang
kelokasi yang telah ditentukan. Para pekerja melakukan perapihan hasil galian
sehingga bentuk drainase yang diinginkan bisa terbentuk

6.        Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
1. Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran drainase.
2. Bahan matrial yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
3. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
4. Prosedur pekerjaan :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
·         Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
·         Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
·         Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah me memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
5. Tahapan Pekerjaan :
·         Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
·         Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
·         Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alatn water tank truck.
·         Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
·         Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
·         Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
·           membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium untuk mengetahui karakteristik yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

7.       Pekerjaan Pasangan Batu
a.       Pasangan batu dilaksanakan untuk pembuatan tembok penahan tanah  (TPT) pada  lokasi-lokasi tertentu untuk mencegah kelongsoran.
b.       Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
c.        Lokasi pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang jalan penanganan.
d.       Prosedur pekerjaan :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar  request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
·         Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) yang akan digunakan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
·         Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
·         Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
e.                                                                           Tahapan Pekerjaan :
·         Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu.
·         Kedalaman galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
·         Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
·         Matrial tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk saringan suling-suling.
·         Bahan material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
·         Material tersebut dicampur  menggunakan concerte mixer dan diberi air.
·         Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi.
·         Sebelum pemasangan harus dibuatkan  profil terlebih dahulu untuk memudahkan pamasangan sesuai dengan gambar.  
·         Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.

8.       Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar sebelum timbunan pilihan dilaksanakan yang mana diperlukan untuk mengisi celah pada pekerjaan pasangan batu atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·       Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui.
·       Material dihampar dengan tenaga manusia.
·       Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
§  Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat Bantu.

9.       Timbunan Pilihan
Pekerjaan Timbunan Pilihan digunakan sebagai timbunan pada pekerjaan Tembok Penahan Tanah setelah timbunan biasa terlebih dahulu sudah dilaksananakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·            Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Material dihampar dengan tenaga manusia.
·            Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan di padatkan lapis demi lapis dengan menggunakan vibratory roller atau stamper.
·            Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

10.    Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
Pada awal pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine dimana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan lama.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·            Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air Compressor dan dibantu dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain sebagainya.
·            Sisa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
·            Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
·            Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana.

11.    Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk Perkerasan Berbutir)
       Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas B  merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·         Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·         Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·         Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar.
·         Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller.
·         Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
·            Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

12.    Lapis Pondasi Agregat Kelas A (untuk Perkerasan Berbutir)
       Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas A  merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana.
 Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·       Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·       Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat kelas A yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·       Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·       Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn ketebalan padat sesuai gambar.
·       Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller.
·       Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
·       Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

13.    Lapis Pondasi Agregat Kelas B untuk Pekerjaan Minor
Pekerjaan ini terdiri dari pengembalian kondisi dari perkerasan aspal dan pondasi yang telah rusak. Ukuran dari pekerjaan minor ini adalah kurang dari 40 x 40 cm dan dengan total volume setelah penggalian kurang dari 10 m3 per kilometer. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perbaikan lapis pondasi pada perkerasan jalan sebelum pekerjaan perkerasan jalan hotmix dilaksanakan. Lapis pondasi agregat kelas B merupakan lapisan pondasi bawah dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
·            Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
·            Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
·            Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

14.    Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
Setelah pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan pekerjaa lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan minor. Lapisan pondasi ini merupakan lapisan pondasi atas dari lapis pondasi pada perkerasan jalan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Material agregat kelas A dihampar dengan tenaga manusia dan dengan     ketebalan bervariasi.
·            Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
·            Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

15.    Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan maka lapisan pondasi ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran aspal panas.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·       Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan Tendem Roller.
·       Selama pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi  hamparan dengan menggunakan alat bantu.

16.    Lapis Resap Pengikat
Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan  setelah pekerjaan perbaikan pondasi agregat pada badan jalan selesai dilaksanakan. Lapisan pondasi agregat ini ditutup dengan menggunakan material hotmix laston lapis pondasi (AC-Base) dimana untuk perekatan ke agregat antara lapis pondasi agregat dengan laston lapis pondasi (AC-Base) menggunakan Lapis Resap Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compressor.
·            Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
·            Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
·            Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan

17.    Laston – Lapis Pondasi (AC-Base)
Setelah pekerjaan lapis resap pengikat dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) setebal 6 cm. Lapisan ini digunakan sebagai lapisan penutup permukaan pada struktur lapis pondasi agregat. Untuk bahan perekatannya dengan lapis pondasi agregat dengan menggunakan Lapis Resap Pengikat.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Pondasi (AC-Base) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·            Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-Base dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
·            Pencampuran maretial hotmix AC-Base di olah menggunakan AMP.
·            Material hot mix AC-Base dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
·            Material AC-Base dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
·            Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi  hamparan dengan menggunakan alat bantu.
·            Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.

18.    Lapis Perekat
Sebelum  laston Lapis Aus AC-WC Levelling dihampar pada existing jalan, untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang baru (AC-WC-Levelling) digunakan bahaan lapis perekat yang disemprotkan dengan menggunakan apal spayer.
Metoda kerja :
·        Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untur disetujui
·       Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan air compressor.
·       Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
·       Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
·       Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan.

19.    Laston – Lapis Aus (AC-WC) Levelling
Setelah lapisan perbaikan pekerjaan AC - Base (Patching) dan lapis perekat selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix dengan menggunakan Laston Lapis Aus (AC-WC Leveling) dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar maupun spesifikasi teknik.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·            Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston –Lapis Aus (AC-WC Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
·            Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC Levelling dilakukan trial agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
·            Pencampuran maretial hotmix AC-WC Levelling di olah menggunakan AMP.
·            Material hot mix AC-WC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
·            Material AC-WC Levelling dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.
·            Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi  hamparan dengan menggunakan alat bantu.
·            Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan densitynya.

20.    Marka Jalan Termoplastik
Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas permukaan jalan AC-WC Leveling yang telah selesai dilaksanakan.
        Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·         Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
·         Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
·         Cat disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
·         Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
·         Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka di semprotkan.
·         Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

21.    Patok Pengarah
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.
Patok pengarah terbuat dari beton dengan mutu K-300.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·            Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
·            Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman patok.
·            Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar patok dapat berdiri dengan benar.
·            Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah dipasang
·            Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

22.    Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk bahu jalan)
Setelah pekerjaan perkerasan aspal maupun perkerasan jalan beton selesai dilaksanakan, selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pelapisan pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan bahu jalan. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk meningkatkan daya dukung pada bahu jalan dan keamanan bagi pengguna jalan.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
·            Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu pengujian material (Quality control) Agregat klas B yang akan digunakan dan pada saat pelaksanaan sesuai  Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
·            Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
·            Material Agregat Kelas B dicampur di Base camp dengan menggunakan wheel loader dengan komposisi sesuai Quality control yang telah disetujui kemudian mater agregat B dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
·            Material agregat kelas B dihampar secara manual oleh pekerja dengan lebar dan ketebalan padat sesuai gambar rencana.
·            Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan finishing dengan Pneumatic Tyre Roller.
·            Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis